Tulisan ini saya tujukan untuk kata hati yang beberapa waktu terakhir saya abaikan perkataannya.
Di hari kamis pagi tadi dia menyuruhku untuk tidak pergi bekerja, dia berkata
“sepertinya kamu tidak kelihatan begitu baik hari ini..tidakkah sebaiknya kau istirahat?” lalu kujawab “ah kau gila! aku harus siap mencetak dummy untuk rancangan kemasan kue. aku harus datang! lagi pula aku masih karyawan percobaan yg sangat bergantung dengan absen”
kemudian dia membujukku “ayolah, kau bisa mengerjakannya dirumah saja, toh kau tak akan bertemu klien atau klien menyuruhmu buru-buru kan?” aku terdiam dan memang aku malas beranjak dari layar monitor yang sedang men-streaming penampilan dari idola saya. kemudian ia berkata lagi “sepertinya hari ini kau tak akan betah di kantor” aku tetap diamkan dia kemudian bergegas mandi dan bersiap.
Sesampai di halte transjakarta. bus yang ditunggu terlambat 20 menit dan aku harus berdesakan didalamnya. sangat sesak dari biasanya! lalu dia berbisik lagi “sebaiknya tadi kau pulang saja!”
Di kantor orang-orang begitu sibuk dan mengalami masalah serius diantara karyawan, aku tidak begitu mau tahu tetapi cukup membuat aku tak begitu punya mood utk kerja hari itu, bising sekali rasanya ruangan itu, aku memutuskan untuk pejamkan mataku sampai seseorang menyelutuk “kamu enak ya santai terus?!” aaahh sebal, aku sudah kehabisan ide membuat rancangan apalagi?! tidakkah dia tahu?! suasana hati tambah tidak bagus rasanya tak ingin bicara dengan siapa-siapa karena ketika ada yang mengajakku berbicara aku berkata dengan nada halus tetapi nyelekit 😥 i know, i spoke such a harsh words dan jeleknya aku tidak merasa bersalah pada saat itu (setelah itu saya baru menyadarinya ketika sejumlah kejadian yg menimpa saya) lagi-lagi dia berseru “aku sudah beri tahu supaya kamu dirumah saja hari ini”
Karena tidak tahan dengan suasana di ruangan saya minta izin untuk keluar mencetak sample dummy yang sudah saya kerjakan, sengaja saya selesaikan hari itu agar ada alasan untuk keluar.
Setelah sampai ditempat cetak mesin cetak tahu2 rusak, saya yang sudah menitip file disitu dan menunggu dianjurkan untuk kembali besok, aaarrggh saya tidak seperti iniii saya ingin lihat hasil kerja saya seperti apa!
Dengan langkah lemas saya menuju keluar gedung, dan hujan lebat! aaarrggh saya harus pulang sekarang! lalu kata hati bilang “lebih baik kamu jangan pulang berteduh dulu disini ayo kita minum kopi dan makan quice cheese dulu sambil nunggu reda”. Saya kekeuh karna tak ingin buang waktu disana. Saya mau istirahat dan pulang aaarrgggh “tadi kamu menyuruhku dirumah saja kan??!!”
Sesampainya dihalte busway ramai sekali busway tak kunjung datang kalau pun datang sudah penuh sesak, aku tetap tak bisa masuk, terpaksa menunggu yg berikutnya..ternyata aarrgggh lama sekali! kata hati berkata lagi “kenapa kamu tidak ajak bicara pria lucu disebelahmu itu, ayo sok-sokan nanya rute bus atau sekedar nyelutuk “lama ya”” hahahaha “aku pikir itu ide bagus daripada kamu berdiri disini bermain hp dan diam saja” dia menambahkan lagi dan saya tetap berpikir dia sangat konyol. Akupun memutuskan untuk menyerah menunggu bus dan merelakan tiket busway yang sudah dibeli dgn uang 3500..ya sudahlah. Dia pun terdiam sambil menertawakan saya yang kembali menembus hujan dengan sepatu basah kuyub karena tadi kecebur di lubang trotoar.
Untung salah satu teman saya ada disekitar situ dan memutuskan untuk bertemu di starbucks persis seperti yang kata hatiku sarankan tadi. Damn! i hate you’re right again!
Aku menenggak moccachino dengan coklat putih itu, hangat dan lezat kemudian di kombinasikan dengan dekorasi natal yang sederhana dan pencahayaan yang hangat ditambah lagi dengan lagu-lagu natal..ini nikmat! harusnya daritadi aku menurut saja kata dia.
Temanku rupanya janjian dengan teman-teman kampus nya di pizza ebira, saya ditawari untuk ikut tetapi sepatu saya masih basah kuyub untuk pindah..saya menolak karena suasana disana jauh dari tenang dan penuh asap rokok. Saya memutuskan untuk sendiri menikmati kopi mocca white choco sambil menggambar bersama kata hati. hahahha dia diam2 sedih sekali aku tinggalkan.
Setelah saling mengirim pesan instan bersama salah beberapa sahabat dan tentang apa yang telah saya lalui, saya mendapat pelajaran banyak hari ini salah satunya kata hati bisa saja menyuruh sesuatu yang menurut logika tidak baik tetapi kita harus percaya bahwa mata hati nurani kita tak pernah salah. Jadi, turuti kehendak hati kita sebisa mungkin, hadapi resiko yang ada dan bersenang-senanglah! YOLO!
Hari ini ditutup dengan efek kafein dari mocca yang malam tadi saya teguk, sudah hampir pukul 2 pagi saya masih terjaga, minuman itu dia, si kata hati yang memilihnya karena efek coklat putih dan kafein bisa menangkanku. Ah nanti pagi saya harus berangkat!! arrrgghh kata hati kenapa harus berulah lagi??!
“Dengar kau tak akan menceritakan apa-apa disini kalau kau tadi sudah tertidur pulas..jangan pelit membagi kisahmu, pemalas!”
Untuk kata hati terimakasih untuk hari ini, i learnt it with heart 🙂
Hahahahha cuma pengen berbagi tentang hari ini, maaf kalau ngga ngerti saya nulis apaan..saya juga bingung sih ya tapi tetap bersyukur atas semua kejadiannya *naon din*
P.S dummy nya agak ga presisi tapi alhamdulillah cetakannya bagus..fotonya ntar aja yaaa besok mudah2an dapet feed back bagus dari pak dirut